TEKS ULASAN “ TANAH SURGA KATANYA ”

Sutradara : Herwin Novia
Produser : Deddy Mizwa, Gatot Brajam, Bustal
Nawa
Penulis : Danial Rifki
Pemeran :
1) Osa
Aji Santosa, sebagai Salman
2) Fuad
Idris, sebagai Hasyim
3) Ence
Bagus, sebagai Haris
4) Astri
Nurdin, sebagai Astuti
5) Tissa
Biani A, sebagai Salina
6) Ringgo
Agus R, sebagai Anwar
7) Andre
Dimas
8) Hengky
Solai
Studio : Demi Gisela C
Distributor : Citra Sinema
Tanggal Rilis : 15 Agustus 2012
Lokasi : Kalimantan Barat (Perbatasan
Serawak – Kalimantan Barat)
Durasi : 90 menit
Negara : Indonesia
Bahasa : Bahasa Indonesia
Tanah
Surga Katanya adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tanggal 15 Agustus
2012 ini disutradarai oleh Herwin Novianto dan diproduseri oleh Deddy Mizwar
dan Brajamusti. Film bergenre satire ( Sindiran terhadap suatu keadaan atau
seseorang ).
Sinopsis
Cerita
dimulai dengan kedatangan Haris dari Serawak Malaysia, seorang duda yang
mempunyai dua orang anak yaitu Salman dan Salina yang dititipkan kepada Ayahnya
yang bernama Hasyim. Yang hidup di perbatasan Indonesia Malaysia. Selama ini
Haris bekerja di Serawak dan sesekali baru pulang ke kampung halamannya.
Hasyim
yang sudah tua dan sakit-sakitan, dia adalah mantan pejuang operasi dwikora
yaitu perang melawan Malaysia. Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat
persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Namun butuh perjuangan yang tinggi untuk
mempertahankan hidup, termasuk keluarga Hasyim yang bertahan dengan kesetiaan
dan loyalitas pada bangsa dan Negara Indonesia. Bahkan mata uang disana memakai
ringgit untuk kegiatan perdagangan.
Suatu
hari, Haris mengajak Ayahnya dan anak-anaknya untuk pindah ke Malaysia karena
menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Namun Haris
menolaknya karena kesetiaan, kepatriotisme, dan dengan alasan Indonesia adalah
tanah surga dan lebih makmur. Haris hanya mengajak Salina, karena Salman ingin
tetap tiggal dengan sang Kakek.
Astuti,
seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakan. Ia mengajar di
salah satu sekolah dasar yang hampir roboh karena sempat setahun vakum karena
tidak ada gurunya.
Tak
lama kemudian, dr. Anwar yang dipanggil dengan sebutan dokter Intel datang ke
daerah itu, karena tidak mampu bersaing sebagai dokter profesional di kota.
Diketahui
bahwa Hasyim mengidap penyakit yang membahayakan hidupnya. Suatu hari penyakit
Hasyim kambuh dan harus dibawa ke rumah sakit yang jaraknya cukup jauh dari
desa. Salman, Ibu guru Astuti, dan dr. Intel membawa Hasyim ke rumah sakit.
Ketika diperjalanan bensin pada deasel perahu habis. Ketika ditengah perjalanan
Hasyim meninggal. Ketika saat itu juga Salina bersama Ayahnya berada di
Malaysia, Salman menelponnya dan mengabari bahwa Kakek meninggal dan meminta
untuk Ayahnya kembali ke Indonesia.
Kekurangan Film :
a. Kurangnya
sutradara mengeksploitasi keindahan alam Indonesia.
b. Pengambilan
gambar kurang kreatif, karena beberapa adegan terutama pada malam hari terlihat
gelap.
c. Alur
cerita yang tidak berujung, sehingga menjadi akhir cerita yang kurang menarik.
Kelebihan Film :
a. Tema
yang diangkat bagus. Karena jarang sekali film yang mengangkat rasa
nasionalisme bangsa dengan cara tanpa perang darah seperti ini.
b. Film
ini sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah, pejabat, dan warga negara
Indonesia.
c. Film
yang mengangkat kejujuran atas realita yang ada.
Film
ini memberikan gambaran nyata hidup di Indonesia. Negeri dengan kaya akan
sumber daya alam, tapi masih banyak warga negaranya yang menderita. Terlebih
penduduk perbatasan Indonesia Malaysia.
Bukan
berarti hidup dengan memilih tinggal diluar Negara Indonesia tidak semuanya
enak. Seperti Haris yang memang memiliki banyak uang tetapi menjadi pesuruh di
negeri orang.
“ Apapun yang terjadi. Jangan
sampai kehilangan cinta pada Negeri ini ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Saran Dan Kritik Anda